Rabu, 20 Mei 2009

Panca Indera Manusia

Mari sama-sama kita mencoba mereview lagi, bahwa salah satu dari panca indera kita yg namanya telinga, adalah selalu BERADAPTASI. Kenapa ???

Salah satu indera manusia yg bernama telinga ini ternyata menurut Mr. Fletcher dan Mr. Munson, TIDAK flat frequency responsnya, waduhhh..?? Jadi, jika kita mendengar lagu yg mengandung frekuensi, katakanlah 30 Hz hingga 15 Khz. Maka jika level-nya rendah, mungkin sekitar 60 dB SPL, maka kedengarannya akan berbeda dibanding jika kita mendengarkannya pada level 110 dB SPL.

Contoh :

EQ (Equalizer) kita sudah dibuat enak sekali utk mendengarkan musik yg memang harus didengarkan dengan level keras. Nah, berarti jika kita ganti lagu dengan lagu yg dibuat untuk didengarkan dengan level yg rendah, berarti EQ-nya harus dirubah juga. Tujuannya agar telinga kita adaptasinya menjadi agak cepat.

Jadi :

Jika ada yg men-set EQ pada level 110 dB SPL, lalu ternyata nantinya didengarkan oleh si boss, dengan level rendah (back ground music), tentu EQ-nya harus kita rubah total, agar bass dan treble-nya tidak menjadi masalah. Kayanya agak membingungkan ya..??? Oke, mereview tentang kurva Fletcher dan Munson, intinya adalah : Besarkan Bass dan Treble jika kita mendengarkan musik pada level rendah. Tekan tombol "loudness", jika ada. Biasanya fitur "Loudness" ini ada pada player-plaRata Penuhyer musik utk keperluan hi-fi atau car-audio. Jika ingin mendengarkan musik pada level atau volume yg lebih tinggi. Lakukan cutting Bass dan Treble-nya.

Pengetesan :

Kecilkan volume perangkat audio anda, apapun itu, sekecil-kecilnya. Tapi upayakan masih dalam batas yg bisa didengar. Baru setelah besarkan bass dan treble-nya hingga terdengar "balance" antara bass, mid dan treble-nya. Silahkan lakukan percobaan ini. Anda akan merasakan maksud dari awal penulisan tulisan ini. Jadi sekali lagi telinga kita pada kenyataannya BERADAPTASI..

Semoga bermanfaat.

(sumber : Audio Pro)

Tidak ada komentar: