Rabu, 20 Mei 2009

Perlukah Software Gitar..???

Teknologi software gitar di Indonesia sudah kian berkembang hanya dalam kurun waktu tak lebih dari 5 tahun sejak tahu 2000. Hal ini diikuti juga oleh para pengguna yg berkepentingan menggunakan tools/software tersebut, diantaranya adalah para musisi, aranjer, pelaku bisnis studio musik/rekaman bahkan seorang gitaris profesional.

Adapun beberapa alasan kenapa harus menggunakan software gitar :

1. Musisi/pengguna dapat melakukan rekaman di luar studio (di rumah, kamar kos2an atau apartemen) karena secara teknis dapat dilakukan dengan simpel dan praktis.

2. Level suara yg dihasilkan gitar rig (hardware) yg ditodong (miking) cukup keras dan kemungkinan kita bisa diprotes tetangga ketika merekam di rumah. Oleh karena itu, software gitar yg dijalankan dari komputer (laptop) tidak perlu ditodong dan level suara bisa dimonitor dari sepasang speaker monitor bahkan headphone yg tidak menimbulkan suara keras.

3. Musisi bisa membuat pattern gitar sejak dari rumah. Karena sudah memiliki sound dasar yg dirancang oleh software gitar. Sehingga proses kreativitas bermusik tidak akan terputus tanpa bergantung harus bekerja di studio rekaman/musik.

4. Software gitar mengkonsumsi listrik yg tidak besar dibandingkan dengan sistem hardware, karena software gitar hanya dijalankan dari komputer (laptop).

5. Dari segi harga, software dibandrol dengan harga yg cukup terjangkau.

Virtual

Para produsen software gitar merancang instrumen perlengkapan gitar (rig) dikemas dalam bentuk virtual atau bisa disebut dengan software gitar. Hampir semua konten software dikemas dengan baik. Isinya pada umumnya adalah koleksi amplifier virtual yg diadopsi dari merk amplifier terkenal berikut kabinet virtualnya. Tersedia pula fitur-fitur seperti efek Stomboks, Mikrofon Intrumen hingga simulasi penempatan mikrofon (miking).

Beberapa software gitar yg sudah terkenal dan telah banyak beredar di Indonesia adalah software gitar keluaran Native Instrumen dengan Guitar Rig, IK Multimedia dengan sofware Amplitube (Metal, Live, X Gear dan Jimi Hnedrix), Steinberg (Warp) dan Waves (GTR3, GTR Solo) yg membuat berbagai simulasi amplifier, kabinet, stomboks mikrofon dan miking utk seluruh keperluan rekaman gitar.

Software gitar sangat menguntungkan bagi kalangan pemula dan semipro agar bisa mendapatkan karakter sound dan karakter amplifikasi berkelas dengan hanya mengeluarkan kocek yg relatif murah. Hal inilah yg menjadi prioritas bagi seorang gitaris dan aranjer (pemula-semipro) yg belum memiliki studio representatif.

Sound

Kualitas sound software gitar sangat berpengaruh dengan kualitas konverter AD/DA yg digunakan. Selain spesifikasi komputer yg optimal, maka sangat disarankan untuk menggunakan konverter AD/DA (sound card) yg berstandar industri rekaman pula. Ada banyak sound card yg beredar di Indonesia. Yg penting ada beberapa aspek yg perlu diperhatikan dalam memilih sound card. Diantaranya, pilih sound card yg bermerk khusus utk industri rekaman bukan game. Kedua, Konverter (sound card) yg paling sesuai dengan kebutuhan rekaman adalah yg beresolusi 24 -bit dan sample rate 96 kHz. Makin keatas makin baik.

Konten

Software gitar membuat beragam simulasi amplifier gitar dari beragam merk atau biasa disebut amplifier modeling. Software gitar ini digunakan sebagai tone generator utk menciptakan berbagai macam sound gitar. Misalnya distorsi (US hi-gain, british, crunch, clean hingga sound vintage. Dari software gitar kita bisa mendapatkan sound drive dan distorsi menggunakan simulasi amplifier yg diadopsi dari merk terkenal seperti Marshall, Messa Boogie, Orange, Fender, Legacy, Vox, Hugest & Kettner, dsb. Juga disertakan efek stomboks yg bisa digunakan sebagai sound generator, modulasi atau dynamic processor seperti distortion, overdrive, delay, chorus, flanger, dsb.

Profesional

Software gitar juga ternyata digemari oleh musisi profesional. Karena, utk mendapatkan sound yg ideal tidak hanya sebatas pemilihan simulasi dan setup parameter amplifier dan stomboks saja. Lebih spesifik, musisi dapat mengatur posisi penempatan mikrofon (miking). Seperti mengatur simulasi jaraj antara mikrofon dengan konus speaker atau penempatan mikrofon x axis dan y axis. Maka sound gitar bisa diperoleh dengan maksimal, menyerupai rekaman di studio sungguhan.

So, yg terpenting adalah bagaimana kita para pengguna hardware/software pendukung gitar menjadikannya bermanfaat demi menghasilkan karya musik yg bagus dan layak dijual.

Semoga bermanfaat.

(sumber : Audio Pro)

Tidak ada komentar: