Minggu, 12 April 2009

Prinsip Dasar Audio

Tujuan : Sebagai tutorial refreshing buat kita para praktisi2 musik atau siapapun yg membaca blog ini.

Suara terjadi karena ada sesuatu yg bergetar, mengubah tekanan udara yg akhirnya menciptakan gelombang. Gelombang ini sampai di telinga manusia dan menggetarkan gendang telinga kita. Selanjutnya, getaran dari gendang telinga diterjemahkan oleh Otak sebagai sebuah "suara".

Beda Suara

Ada 2 faktor yg menjadikan sebuah suara berbeda dengan suara lainnya, yaitu :

1. Frekuensi

Ditentukan oleh banyaknya getaran dalam setiap detiknya. Kalau disebut 1000 Hertz, maka artinya sama dengan 1000 getaran per detik. Frekuensi menentukan tinggi rendahnya sebuah nada, yg dalam dunia musik dikenal dengan istilah “pitch”.

2. Amplitudo

Ditentukan oleh seberapa hebat getaran itu terjadi. Hal ini juga yg akan menentukan seberapa keras suara itu terdengar, biasa disebut dengan level atau volume sebuah suara. Pada speaker lebih jelas terlihat, seberapa jauh gerak maju mundurnya speaker itu menentukan kekuatan suara. Dalam sebuah layar RTA (Real Time Analyzer), terlihat semua sinyal yg terpampang pada layar peraga akan dianalisis berdasarkan garis horizontal dan vertical. Garis vertical untuk amplitude dan garis horizontal untuk frekuensi.

Dynamic Range dan Frekuensi Range

Adalah kemampuan telinga dalam mendengarkan suara berkekuatan terendah sampai tertinggi. Untuk mendengarkan frekuensi, telinga manusia memiliki keterbatasan. Rang/Interval/batasan-nya adalah diantara 20 Hz s/d 20.000 Hz. (ini untuk ukuran telinga yg masih memiliki kemapuan dengar yg sempurna)

Kurva Fletcher dan Munson

Adalah sebuah kurva yg dibuat oleh Harvey Fletcher dan W.A Munson, yg menggambarkan respons frekuensi telinga manusia terhadap kekerasan suara. Dengan kata lain, telinga manusia normal tidak flat di semua tingkat kekerasan suara dan cenderung lebih peka terhadap frekuensi Midrange. Sehingga manusia mendengarkan musik ditingkat kekerasan sekitar 80 dB, dimana kita bisa mendengarkan seluruh unsur aransemen musik itu dengan detail yg baik, seperti bass yg solid dan treble yg renyah. Bila dikurangi sekitar 20 dB, maka akan sangat terasa pengurangannya. Kurva Fletcher ini juga banyak teraplikasi pada kehidupan kita sehari-hari. Seperti contoh pada sound engineer, mixing engineer ataupun para musisi. Dengan kata lain, tingkat FLAT telinga manusia sangat terkait pada kekerasan suara. Contoh : pada saat live konser, sound engineer harus melakukan soundcheck dengan kekerasan yg sama, dengan ketika akan showtime nanti. Ataupun pada mixing engineer, tingkat kekerasan loudspeaker monitor waktu melakukan mixing, akan sangat terkait dengan respon bass dan treble dari hasil mixing-nya nanti.

Players (Gitaris, Basis, Keyboardis, dll)

Untuk para pemain music, jelas tingkat kekerasan sound/suara dari instrumen2 musik akan sangat berbeda pada saat latihan di studio dibanding pada saat live konser. Mereka cenderung akan menambahkan bass dan treble sesuai karakter masing2 player.

Midrange

Area frekuensi Midrange tergolong unik. Biasanya menentukan seberapa warm, tebal dan naturalnya sebuah repro suara. Sayangnya, sebagian orang kurang menyukai frekuensi Midrange ini. Hal ini terbukti pada, dengan setting-an kebanyakan EQ grafik yg meng-CUT midrange. Namun, sebaiknya bila berhubungan dengan setting sistem tata suara, perhitungkanlah untuk menghasilkan sebuah sistem yg mampu merepro seluruh area frekuensi dengan sama baiknya, baik itu area Low, Mid Low, Mid, Hi Mid hingga frekuensi tinggi.

Sekarang, paling tidak kita jadi teringat kembali akan dasar-dasar terjadinya suara/bunyi. Namun, masih ada banyak hal lain yg dapat mempengaruhi sebuah suara. Seperti, panjang gelombang suara, kecepatan suara, frekuensi fundamental, harmonic content dan lain sebagainya. Tentunya, semua itu tetap kembali kepada seberapa penting bagi kita untuk mempertimbangkan faktor-faktor diatas dalam mensetting suatu sistem tata suara agar tercipta kualitas suara yang bagus dan sesuai dengan selera pribadi atau konsumen.

Bagaimana dengan anda sebagai Penikmat Musik ?

Semoga artikel ini bermanfaat.

Tidak ada komentar: